Panas terik mentari membahang
Keringat mengalir di pipi
Dalam hati berdetik
Pergilah panas mentari
Ku ingin dingin menyapa diri
Berlabuhlah mentari menggamit senja
Panas terik tiada lagi
BerKicaulah burung pulang ke sarang
Tersenyum puas menanti malam
Dingin malam hadir ditemani bulan
Indah dalam samar kegelapan
Tapi masih Meraba raba mencari
sinar menerangi
Kepekatan malam semakin menghantui
Akur dengan perginya mentari hadirnya bulan
Dipejamkan mata hayati kegelapan malam
Namun hati mula merindui sinar mentari
Menanti esok mentari yang sama menjelma lagi
Mengharapkan sinar tanpa bahang
Dan bila esok berlalu lagi
Menantilah sepi hari demi hari
No comments:
Post a Comment